tag:blogger.com,1999:blog-13293534565738265542024-03-05T05:38:09.814-08:00Fiqihyandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.comBlogger152125tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-17098857738076697042016-06-07T07:25:00.001-07:002016-06-07T07:30:23.338-07:00hal yang membatalkan puasaSetelah membahas <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.co.id/2016/06/arti-dan-dalil-alquran-tentang.html#.V1WIdixp5Td" target="_blank">arti puasa</a> supaya puasa kita syah maka perlu mengetahui <i>hal yg membatalkan puasa</i><br />
Yang dimaksud dengan <u>yg membatalkan puasa</u> adalah hal yang dilarang ketika mengerjakan puasa, adapun hal yang dapat membatalkan puasa yaitu :<br />
<ol>
<li>Memasukan sesuatu 'ain (benda) kedalam salahsatu rongga badan, seperti mulut, lobang hidung, kubul, dubur, dan lobang telinga. keterangan menyatakan dari hadis yg diriwayatkan oleh Baihaqi, Ibnu Abbas berkata "Adapun yg mewajibkan berwudhu karena ada sesuatu yg keluar dari kubul dan dubur (bukan karena sesuatu yg masuk), Adapun yg membatalkan puasa ialah karena ada barang yg masuk dan bukan karena barang yg keluar"</li>
<li>Djima (bersetubuh) disiang hari pada bulan ramadhan dengan kemauan sendiri. maka sebaliknya tidaklah batal orang yg dipaksa djima asalkan tidak talazzuz (senang melakukannya)</li>
<li>Muntah dengan sengaja. artinya muntah yg dibuat-buat, seumpamanya memasukan tangan kedalam kerongkongan ketika berkumur-kumur, dll.</li>
<li>Haidh dan Nifas, adapun perempuan yg datang haidh dan nifas maka haram baginya melaksanakan puasa. Dari hadist yg diriwayatkan oleh Bukhari, Abu said alkhudri berkata"Telah bersabda Nabi SAW :,,Bukankah apabila perempuan itu haidh tak boleh mereka sembahyang dan tak boleh pula berpuasa. mereka menjawab :,,Ya, sebab itu menandakan kurang agamanya".</li>
<li>Gila, sebab sudah hilang darinya syarat taklif</li>
<li>Murtad, Artinya orang yg keluar dari agama islam, sebabnya telah meninggalkan syarat syah puasa</li>
</ol>
Setelah dijelaskan tentang <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.co.id/2016/06/hal-yang-membatalkan-puasa.html" target="_blank">hal yg dapat membatalkan puasa</a> perlu juga mengetahui syarat syah puasa dan syarat wajib puasa yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-56178818178066721282016-06-06T07:28:00.002-07:002016-06-06T07:35:13.782-07:00arti dan dalil alquran tentang kewajiban berpuasa ramadhanDengan ni'mat dan karunia Alloh SWT, kita telah sampai lagi di bulan ramadhan bulan yg penuh hikmah dan barokah.<br />
Sebelum kita melaksanakan puasa ada baiknya mengetahui tentang <b>arti puasa dan dalil alqur'an yg mewajibkan puasa ramadhan</b>.<br />
<br />
Puasa artinya <i>menahan</i>. Dalam istilah syara berarti <i>menahan nafsu dari segala hal yang membatalkan di siang hari, mulai dari terbit fajar shadik hingga terbenam matahari</i>. Adapun puasa yg diwajibkan Alloh SWT atas umat islam ialah :<br />
<ol>
<li>Puasa di bulan ramadhan tiap tahun</li>
<li>Puasa yang dinadzarkan</li>
<li>Puasa kaffarat (denda), yg disebabkan oleh : </li>
</ol>
<ul>
<li>Jima (Bersetubuh) disiang hari bulan ramadhan</li>
<li>zihar (istri diserupakan dengan ibu)</li>
<li>melanggar sumpah</li>
<li>karena membunuh jiwa yang diharamkan secara disengaja atas sebab tersalah</li>
</ul>
Adapun dalil AlQur'an yang mewajibkan puasa ramadhan terdapat pada surat albaqarah ayat 183 yang artinya <i>"Hai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan atasmu puasa sebagaimana puasa itu telah diwajibkan pula atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu menjadi orang yang bertakqwa"</i> <br />
<br />
<b>PUASA DIBULAN RAMADHAN</b><br />
Awal mula diwajibkannya puasa ramadhan ialah pada tahun ke 2 dari Hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Puasa diwajibkan atas orang yang sudah mukallaf (balig dan berakal), dan atas orang yang mampu mengerjakannya. Maka tidaklah wajib puasa itu kepada :<br />
<ol>
<li>anak-anak</li>
<li>orang gila</li>
<li>orang yg hilang akal (sebab mabuk, dsb)</li>
<li>orang yg sangat tua yang sudah payah menjalankan puasa</li>
<li>orang yg sakit, yang apabila ia puasa akan bertambah sakitnya sesuai anjuran dokter</li>
</ol>
Bila anak-anak itu kuat mengerjakannya, maka puasanya itu syah juga dan diberi pahala seperti pahala amalan wajib. Adapun orang kafir, wajib juga atas mereka puasa seperti juga sembahyang hanya puasa itu tidak syah dikerjakannya karena kekafirannya. <br />
Itulah sekilas tentang <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.co.id/2016/06/arti-dan-dalil-alquran-tentang.html#.V1WIdixp5Td" target="_blank">arti puasa beserta dalil alquran yg mewajibkannya</a>, perlu juga mengetahui tentang rukun puasa dan hal yang membatalkan puasa supaya puasanya syah dan maqbulyandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-74843765606386000482012-03-08T22:49:00.002-08:002012-03-11T23:39:55.399-07:00Beberapa Kesalahan Mabit Muzdalifah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2012/03/beberapa-kesalahan-mabit-muzdalifah.html" title="Beberapa Kesalahan Mabit Muzdalifah">Beberapa Kesalahan Mabit Muzdalifah</a></b><br />
<br />
Sebagian jamaah haji, di saat pertama kali tiba di Muzdalifah, sibuk memungut batu kerikil sebelum melaksanakan shalat Maghrib dan Isya dan mereka berkeyakinan bahwa batu-batu kerikil untuk melempar jumrah itu harus diambil dari Muzdalifah.<br />
Yang benar adalah, dibolehkannya mengambil batu-batu itu dari seluruh tempat di Tanah Haram. Sebab keterangan yang benar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya beliau tak pernah menyuruh agar dipungutkan untuk beliau batu-batu pelempar jumrah Aqabah itu dari Muzdalifah.<br />
Hanya saja beliau pernah dipungutkan untuknya batu-batu itu diwaktu pagi ketika meninggalkan Muzdalifah setelah masuk Mina. Selebihnya, batu-batu itu beliau pungut dari Mina.<br />
Ada pula sebagian mereka yang mencuci batu-batu dengan air, padahal ini pun tidak disyariatkan.<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=haji" target="_blank" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-iijSAsLZZ6pUfigjSvNXw9d7Yrb-JhLNDMBoTxvodtK5HokoNrU7w8RMef9oqHbjbw4DhKtOdOXOUlRyVGvhXLo-PsZMKFdgjLRyI0YhU4DyqbwfLmudLnkf0zV6OYkDTyQL0-SKqZJp/s1600/mujdhalifah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-iijSAsLZZ6pUfigjSvNXw9d7Yrb-JhLNDMBoTxvodtK5HokoNrU7w8RMef9oqHbjbw4DhKtOdOXOUlRyVGvhXLo-PsZMKFdgjLRyI0YhU4DyqbwfLmudLnkf0zV6OYkDTyQL0-SKqZJp/s320/mujdhalifah.jpg" width="320" /></a></div><br />
</div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-42453296021877051542012-03-08T13:27:00.001-08:002012-03-08T13:29:07.017-08:00Kesalahan Melempar Jumrah<a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2012/03/kesalahan-melempar-jumrah.html" title="Kesalahan Melempar Jumrah">Kesalahan Melempar Jumrah</a><br />
<br />
<br />
1. Ketika melempar jumrah, ada sebagian jama'ah haji yang beranggapan, bahwa mereka sedang melempar setan. Maka mereka melemparnya dengan penuh kemarahan disertai caci maki terhadapnya. Padahal melempar jumrah itu semata-mata disyariatkan dalam rangka zikir kepada Allah.<br />
<br />
2. Sebagian mereka melempar jumrah dengan batu besar, sepatu, atau dengan kayu.mni adalah perbuatan berlebih-lebihan dalam masalah agama, yang dilarang oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.<br />
Yang disyariatkan dalam melemparnya hanyalah dengan batu-batu kecil sebesar kacang Arab.<br />
<br />
3. Berdesak-desakkan dan pukul-memukul di dekat tempat-tempat jumrah untuk dapat melempar. Sedang yang disyari'atkan adalah agar melempar dengan tenang dan hati-hati, dan berusaha semampu mungkin tidak menyakiti orang lain.<br />
<br />
4. Melemparkan batu-batu tersebut seluruhnya sekaligus, menurut pendapat para ulama hal seperti itu hanya dihitung satu batu saja. Yang disyariatkan adalah melemparkan batu satu-persatu sambil bertakbir pada setiap lemparan.<br />
<br />
5. Mewakilkan untuk melempar, sedangkan ia sendiri mampu, karena menghindari kesulitan dan desak-desakkan. Padahal mewakilkan untuk melempar itu hanya dibolehkan jika ia sendiri tidak mampu karena sakit atau semacamnya.<br />
<br />
Artikel Terkait :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2012/03/kesalahan-towaf-wada.html" title="Kesalahan Towaf Wada">Kesalahan Towaf Wada</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_xCp5TEdMQzHnnvjmqfjLzPxmAVWasQIMN7SvZ7U3moeMzYjcH-XBDdt6he-yvgLzw3VlxCJk1zWlZVrcy_86J5x6Vvgb3D1tIOVKG-qcvQny3ib14hnYUf2BTeQdCG8uIHxhwl3boMyY/s1600/jumroh.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="138" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_xCp5TEdMQzHnnvjmqfjLzPxmAVWasQIMN7SvZ7U3moeMzYjcH-XBDdt6he-yvgLzw3VlxCJk1zWlZVrcy_86J5x6Vvgb3D1tIOVKG-qcvQny3ib14hnYUf2BTeQdCG8uIHxhwl3boMyY/s200/jumroh.jpg" width="200" /></a></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-80976583148026025742012-03-08T13:14:00.002-08:002012-03-08T13:21:52.966-08:00Kesalahan Towaf Wada<a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2012/03/kesalahan-towaf-wada.html" title="Kesalahan Towaf Wada">Kesalahan Towaf Wada</a><br />
<br />
1. Sebagian jamaah haji meninggalkan Mina pada hari nafar (tgl. 12 atau 13 Zulhijjah) sebelum melempar jumrah dan langsung melakukan thawaf Wada'.<br />
Kemudian kembali ke Mina untuk melempar Jumrah. Setelah itu mereka langsung pergi dari sana menuju negaranya masing-masing. Dengan demikian akhir perjumpaan mereka adalah dengan tempat-tempat jumrah, bukan dengan Baitullah, padahal nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:<br />
"Janganlah sekali-kali seseorang meninggalkan (Mekkah), sebelum mengakhiri perjumpaannya (dengan melakukan thawaf) di Baitullah" (Riwayat Muslim).<br />
Maka dari itu, thawaf Wada' wajib dilakukan setelah selesai dari seluruh amalan haji dan beberapa saat sebelum bertolak. Setelah melakukan thawaf Wada' hendaknya jangan menetap di Mekkah, kecuali untuk sedikit keperluan.<br />
<br />
2. Seusai melakukan thawaf Wada', sebagian mereka keluar dari Masjid dengan berjalan mundur sambil menghadapkan muka ke Ka'bah, mereka mengira bahwa hal itu merupakan penghormatan terhadap Ka'bah. Perbuatan ini adalah bid'ah, tak ada dasarnya sama sekali dalam agama.<br />
<br />
3. Saat sampai di pintu Masjid Haram, setelah melakukan thawaf Wada', ada sebagian mereka yang berpaling ke Ka'bah dan mengucapkan berbagai doa seakan-akan mereka mengucapkan selamat tinggal kepada Ka'bah. Inipun bid'ah, tidak disyariatkan.<br />
<br />
Artikel Terkait :<br />
- Kesalahan melempar jumrah<br />
<br />
Koleksiku<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2V28LZnO9X716JYfU686KZ050Nc6OA2lYCmMg5XUxDo8mssmZl51tQITtPVgEupycAo8xZHuaX_JG-2wm0s_-AzN5UjZxxz47GPgaAh3AYssXWFItPOOenv9m-hyBMDu19IV5oIvrNPP7/s1600/towaf.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2V28LZnO9X716JYfU686KZ050Nc6OA2lYCmMg5XUxDo8mssmZl51tQITtPVgEupycAo8xZHuaX_JG-2wm0s_-AzN5UjZxxz47GPgaAh3AYssXWFItPOOenv9m-hyBMDu19IV5oIvrNPP7/s200/towaf.jpg" width="200" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGrHjJ-cIk3SKRi13s-NlCJvroenpSleW2imxktGgeZyy4UwKsQ_mbbcknMUhson4Mt1nc1lRRY0E2HHvV9BcyM9jYrinIfyRItI54n7YIJ2eHzyYwG1f3Z-POa2Yde5hwOK3YjbYCo2qm/s1600/towaf.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-67014798545905486522011-09-08T00:57:00.000-07:002011-09-08T00:57:27.105-07:00Hukum forex valas<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiltrMQLF4GmX1HbKJIHZFGXUR2WC-V1WK90NGkFC0NVD6nG40jIyOtR0ZQV72GRRMklxDFb2tTtV4y-5Bs48XTs9UJL2ybxznEP2Dqv5Pu30zGEQ1FLMl7z-XILt6eEIgvMa6Lm8Gbtpbm/s1600/hukum_valas.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiltrMQLF4GmX1HbKJIHZFGXUR2WC-V1WK90NGkFC0NVD6nG40jIyOtR0ZQV72GRRMklxDFb2tTtV4y-5Bs48XTs9UJL2ybxznEP2Dqv5Pu30zGEQ1FLMl7z-XILt6eEIgvMa6Lm8Gbtpbm/s1600/hukum_valas.jpeg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://instaforex.com/index.php?x=CEUT">Hukum forex</a> ( Foreign Exchange ) menurut islam</div><div style="text-align: justify;">Perdagangan <b>valuta asing</b> timbul karena adanya perdagangan</div><div style="text-align: justify;">barang-barang kebutuhan/komoditi antar negara yang bersifat</div><div style="text-align: justify;">internasional. Perdagangan (Ekspor-Impor) ini tentu memerlukan alat</div><div style="text-align: justify;">bayar yaitu UANG yang masing-masing negara mempunyai ketentuan sendiri</div><div style="text-align: justify;">dan berbeda satu sama lainnya sesuai dengan penawaran dan permintaan</div><div style="text-align: justify;">diantara negara-negara tersebut sehingga timbul PERBANDINGAN NILAI</div><div style="text-align: justify;">MATA UANG antar negara.</div><div style="text-align: justify;">Perbandingan nilai mata uang antar negara terkumpul dalam suatu BURSA<br />
atau PASAR yang bersifat internasional dan terikat dalam suatu<br />
kesepakatan bersama yang saling menguntungkan. Nilai mata uang suatu<br />
negara dengan negara lainnya ini berubah (berfluktuasi) setiap saat<br />
sesuai volume permintaan dan penawarannya. Adanya permintaan dan<br />
penawaran inilah yang menimbulkan transaksi mata uang. Yang secara<br />
nyata hanyalah tukar-menukar mata uang yang berbeda nilai.<br />
Dalam bukunya Prof. Drs. Masjfuk Zuhdi yang berjudul MASAIL FIQHIYAH;<br />
Kapita Selecta Hukum Islam, diperoleh bahwa <u>Forex</u> (Perdagangan Valas)<br />
diperbolehkan dalam hukum Islam.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><u>HUKUM ISLAM dalam TRANSAKSI VALAS</u><br />
1. Ada Ijab-Qobul: ---> Ada perjanjian untuk memberi dan menerima<br />
• Penjual menyerahkan barang dan pembeli membayar tunai.<br />
• Ijab-Qobulnya dilakukan dengan lisan, tulisan dan utusan.<br />
• Pembeli dan penjual mempunyai wewenang penuh m elaksanakan dan<br />
melakukan tindakantindakan hukum (dewasa dan berpikiran sehat)<br />
2. Memenuhi syarat menjadi objek transaksi jual-beli yaitu:<br />
• Suci barangnya (bukan najis)<br />
• Dapat dimanfaatkan<br />
• Dapat diserahterimakan<br />
• Jelas barang dan harganya<br />
• Dijual (dibeli) oleh pemiliknya sendiri atau kuasanya atas izin pemiliknya<br />
• Barang sudah berada ditangannya jika barangnya diperoleh dengan imbalan</div><div style="text-align: justify;">Perlu ditambahkan pendapat Muhammad Isa, bahwa jual beli saham itu<br />
diperbolehkan dalam agama.<br />
"Jangan kamu membeli ikan dalam air, karena sesungguhnya jual beli<br />
yang demikian itu mengandung penipuan". (Hadis Ahmad bin Hambal dan Al<br />
Baihaqi dari Ibnu Mas'ud)<br />
Jual beli barang yang tidak di tempat transaksi diperbolehkan dengan<br />
syarat harus diterangkan sifat-sifatnya atau ciri-cirinya. Kemudian<br />
jika barang sesuai dengan keterangan penjual, maka sahlah jual<br />
belinya. Tetapi jika tidak sesuai maka pembeli mempunyai hak khiyar,<br />
artinya boleh meneruskan atau membatalkan jual belinya.<br />
Hal ini sesuai dengan hadis Nabi riwayat Al Daraquthni dari Abu<br />
Hurairah: "Barang siapa yang membeli sesuatu yang ia tidak melihatnya,<br />
maka ia berhak khiyar jika ia telah melihatnya".<br />
Jual beli hasil tanam yang masih terpendam, seperti ketela, kentang,<br />
bawang dan sebagainya juga diperbolehkan, asal diberi contohnya,<br />
karena akan mengalami kesulitan atau kerugian jika harus mengeluarkan<br />
semua hasil tanaman yang terpendam untuk dijual.<br />
Hal ini sesuai dengan kaidah hukum Islam: Kesulitan itu menarik kemudahan.<br />
Demikian juga jual beli barang-barang yang telah terbungkus/tertutup,<br />
seperti makanan kalengan, LPG, dan sebagainya, asalkam diberi label<br />
yang menerangkan isinya.<br />
Vide Sabiq, op. cit. hal. 135. Mengenai teks kaidah hukum Islam<br />
tersebut di atas, vide Al Suyuthi, Al Ashbah wa al Nadzair, Mesir,<br />
Mustafa Muhammad, 1936 hal. 55.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">JUAL BELI <b>VALUTA ASING</b> DAN SAHAM<br />
Yang dimaksud dengan valuta asing adalah mata uang luar negeri seperi<br />
dolar Amerika, poundsterling Inggris, ringgit Malaysia dan sebagainya.<br />
Apabila antara negara terjadi perdagangan internasional maka tiap<br />
negara membutuhkan valuta asing untuk alat bayar luar negeri yang<br />
dalam dunia perdagangan disebut devisa. Misalnya eksportir Indonesia<br />
akan memperoleh devisa dari hasil ekspornya, sebaliknya importir<br />
Indonesia memerlukan devisa untuk mengimpor dari luar negeri.<br />
Dengan demikian akan timbul penawaran dan permintaan di bursa valuta<br />
asing. setiap negara berwenang penuh menetapkan kurs uangnya<br />
masing-masing (kurs adalah perbandingan nilai uangnya terhadap mata<br />
uang asing) misalnya 1 dolar Amerika = Rp. 12.000. Namun kurs uang<br />
atau perbandingan nilai tukar setiap saat bisa berubah-ubah,<br />
tergantung pada kekuatan ekonomi negara masing-masing. Pencatatan kurs<br />
uang dan transaksi jual beli valuta asing diselenggarakan di Bursa<br />
Valuta Asing (A. W. J. Tupanno, et. al. Ekonomi dan Koperasi, Jakarta,<br />
Depdikbud 1982, hal 76-77)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">FATWA MUI TENTANG <b>PERDAGANGAN VALAS</b><br />
Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis Ulama Indonesia no:<br />
28/DSN-MUI/III/2002, tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf).<br />
MENIMBANG :<br />
1. Bahwa dalam sejumlah kegiatan untuk memenuhi berbagai keperluan,<br />
seringkali diperlukan transaksi jual-beli mata uang (al-sharf), baik<br />
antar mata uang sejenis maupun antar mata uang berlainan jenis.<br />
2. Bahwa dalam 'urf tijari (tradisi perdagangan) transaksi jual beli<br />
mata uang dikenal beberapa bentuk transaksi yang status hukumnya dalam<br />
pandang ajaran Islam berbeda antara satu bentuk dengan bentuk lain.<br />
3. Bahwa agar kegiatan transaksi tersebut dilakukan sesuai dengan<br />
ajaran Islam, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang al-Sharf<br />
untuk dijadikan pedoman</div><div style="text-align: justify;">MENGINGAT :<br />
• "Firman Allah, QS. Al-Baqarah[2]:275: "...Dan Allah telah<br />
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..."<br />
• "Hadis nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dari Abu Sa'id<br />
al-Khudri : Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya jual beli itu hanya<br />
boleh dilakukan atas dasar kerelaan (antara kedua belah pihak)' (HR.<br />
al-baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).<br />
• "Hadis Nabi Riwayat Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibn<br />
Majah, dengan teks Muslim dari 'Ubadah bin Shamit, Nabi s.a.w<br />
bersabda: "(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum<br />
dengan gandum , sya'ir dengan sya'ir, kurma dengan kurma, dan garam<br />
dengan garam (denga syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai.<br />
Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara<br />
tunai."<br />
• "Hadis Nabi riwayat Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Abu Daud, Ibnu Majah,<br />
dan Ahmad, dari Umar bin Khattab, Nabi s.a.w bersabda: "(Jual-beli)<br />
emas dengan perak adalah riba kecuali (dilakukan) secara tunai."<br />
• "Hadis Nabi riwayat Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri, Nabi s.a.w<br />
bersabda: Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama<br />
(nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain;<br />
janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama (nilainya) dan<br />
janganlah menambahkan sebagaian atas sebagian yang lain; dan janganlah<br />
menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai dengan yang tunai.<br />
• "Hadis Nabi riwayat Muslim dari Bara' bin 'Azib dan Zaid bin A rqam<br />
: Rasulullah saw melarang menjual perak dengan emas secara piutang<br />
(tidak tunai).<br />
• "Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari Amr bin Auf : Perjanjian dapat<br />
dilakukan di antara kaum muslimin, kecuali perjanjian yang<br />
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum<br />
muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang<br />
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram."</div><div style="text-align: justify;"><br />
MEMPERHATIKAN :<br />
1. Surat dari pimpinah Unit Usaha Syariah Bank BNI no. UUS/2/878<br />
2. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional pada Hari<br />
Kamis, tanggal 14 Muharram 1423H/ 28 Maret 2002.<br />
MEMUTUSKAN<br />
Dewan Syari'ah Nasional Menetapkan : FATWA TENTANG JUAL BELI MATA UANG<br />
(AL-SHARF).</div><div style="text-align: justify;">Pertama : Ketentuan Umum</div><div style="text-align: justify;">Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan<br />
sebagai berikut :<br />
1. Tidak untuk spekulasi (untung-untungan).<br />
2. Ada kebutuhan transaks atau untuk berjaga-jaga (simpanan).<br />
3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka<br />
nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh).<br />
4. Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar<br />
(kurs) yang berlaku pada saat transaksi dan secara tunai.</div><div style="text-align: justify;">Kedua : Jenis-jenis transaksi Valuta Asing</div><div style="text-align: justify;">1. Transaksi SPOT, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta<br />
asing untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau<br />
penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya<br />
adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap<br />
sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan<br />
transaksi internasional.<br />
2. Transaksi FORWARD, yaitu transaksi pem belian dan penjualan valas<br />
yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk<br />
waktu yang akan datang, antara 2x24 jam sampai dengan satu tahun.<br />
Hukumnya adalah haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang<br />
diperjanjikan (muwa'adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian<br />
hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama<br />
dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward<br />
agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).<br />
3. Transaksi SWAP yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas<br />
dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara<br />
penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena<br />
mengandung unsur maisir (spekulasi).<br />
4. Transaksi OPTION yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka<br />
membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas<br />
sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal<br />
akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unusru maisir<br />
(spekulasi).<br />
Ketiga : Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan<br />
jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan<br />
disempurnakan sebagaimana mestinya.<br />
Ditetapkan di : Jakarta<br />
Tanggal : 14 Muharram 1423 H / 28 Maret 2002 M</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">DEWAN SYARI'AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA</div></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-20059428441000502022011-07-07T11:19:00.002-07:002012-03-08T22:08:21.590-08:00Definisi ibadah haji<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Dalam <b>definisi <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a></b> menurut bahasa ialah menyengaja atau banyak2 menyengaja kepada sesuatu yg diagungkan. <br />
Dan menurut syara ialah bermaksud pergi ke ka'bah untuk ibadah dengan memakai peraturan yg telah ditetapkan.<br />
<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=DFI1000001" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
<br />
Artikel berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/dalil-ibadah-haji.html">Dalil tentang ibadah haji</a><br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/hikmah-ibadah-haji.html">Hikmah ibadah haji</a><br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/syariat-ibadah-haji.html">Awal difardukannya ibadah haji</a><br />
<br />
koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoIxbC24GxZ1gWXiZc_zu1JMqgiglS1ftHzzPSODNg0-h210UrPwwB41DuZaD2Ey-wJox5yM07kHe9z-cO_l5ofB2LJKunyqtuC233Vh1XftxKUZVqrQlsc7QaQbWXEO2rAR6R6RXdbWw/s1600/haji.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoIxbC24GxZ1gWXiZc_zu1JMqgiglS1ftHzzPSODNg0-h210UrPwwB41DuZaD2Ey-wJox5yM07kHe9z-cO_l5ofB2LJKunyqtuC233Vh1XftxKUZVqrQlsc7QaQbWXEO2rAR6R6RXdbWw/s200/haji.jpg" width="200" /></a></div></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-7032891374789681282011-07-07T11:13:00.002-07:002012-03-08T22:15:26.555-08:00Dalil ibadah haji<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Dalil tentang <b><a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a></b> ialah firman alloh dlm surah al-hajj ayat 27-28 dan juga pada surah al-baqarah ayat 197.<br />
Dan juga hadits nabi saw "Barang siapa yg datang ke mekah <berhaji> untuk mencari ke ridhoan alloh ta'ala, maka pasti diampuni segala dosa2nya yg telah lewat dan yang akan datang serta dapat menyafa'ati kepada orang yg mendoakannya.<br />
<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
</berhaji><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=DFI1000001" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
<br />
Artikel berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/hikmah-ibadah-haji.html">hikmah ibadah haji</a><br />
<br />
koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpbtUyceRy5ioXx3QfytQszTLG_cAZdi2_KOUoB4ilCv3yk74p6_YfxznImZZyfNZ9TKnJLo91TK0KFCG_mSYKqsmh98xFE7VLonYgBpKjDhNZXswRmhrlmpej9Z79YYE4fR9aRzbWnCXP/s400/TheHajj.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpbtUyceRy5ioXx3QfytQszTLG_cAZdi2_KOUoB4ilCv3yk74p6_YfxznImZZyfNZ9TKnJLo91TK0KFCG_mSYKqsmh98xFE7VLonYgBpKjDhNZXswRmhrlmpej9Z79YYE4fR9aRzbWnCXP/s200/TheHajj.JPG" width="200" /></a></div><berhaji><br />
</berhaji></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-49442989838992700172011-07-07T11:10:00.002-07:002012-03-08T22:17:19.499-08:00Hikmah ibadah haji<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Dalam masalah <b><a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/hikmah-ibadah-haji.html" title="Hikmah Ibadah Haji">Hikmah Ibadah Haji</a></b>, perlu diketahui dulu bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> itu pada umumnya bersifat ta'abbud <semata-mata akal.="" alloh,="" aqquli="" atas="" dapat="" dengan="" dimengerti="" disebut="" dsb="" halnya="" hikmahnya,="" hikmahnya="" ibadah="" lain="" lainnya,="" misalnya="" pada="" perintah="" puasa,="" sebab="" shalat,="" ta="" tidak="" tunduk="" umumnya="" yakni="" yang="" zakat,="">.<br />
Meskipun demikian dapat diambil hikmahnya, diantaranya :<br />
- Dengan <b>pakaian ihrom</b>, agar manusia merasa sama disisi alloh meskipun asalnya berpangkat tinggi, agar ia sadar bahwa ketika ia dilahirkan nasib manusia itu sama, dan ketika masuk kd dalam qubur pun sama juga, hanya membawa kain kafan, segala kekayaannya ditingalkan, apalagi pangkatnya. Karena itu jangan takabur dan jangan suka berpoya2 saja didunia.<br />
- Dengan <b>wukuf di arafah</b>, agar kita ingat bahwa pada hari kiamat kita akan dikumpulkan di padang mahsyar, tempat yang luas dan rata, serta terik matahari yang sangat panas.<br />
- Orang yang menunaikan <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> itu adalah <b>tamu alloh swt</b>. Karena itu dalam segala hal dan kejadian yang dialami, hendaknya kita selalu tawakal dan mendekatkan diri ke hadirat alloh.<br />
Karena itu pula perhatian dan penghargaan masyarakat terhadap orang yang akan pergi haji dan sepulangnya sangat besar, lain halnya dengan orang yang pergi ke luar negri yang bukan untuk berhaji, meskipun tempo yang ditempuhnya lebih lama daripada haji. <br />
<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
</semata-mata><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=DFI1000001" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
<br />
Artikel berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/syariat-ibadah-haji.html">Asal mula difardukan ibadah haji</a><br />
<br />
koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg29TbNyHbztP_5yS1I06OIrCxvbE1C9iMCrujKLO5KDGy9ugtz6C_bU88xsTOl9dHw_9uCnW25HrO1HJUkYMh3VRVJbxyu0SM7e0oKrmgFdOu-rvwVn74b5lA66tELwiQAlOxo8eyCNId8/s1600/masjidilharam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg29TbNyHbztP_5yS1I06OIrCxvbE1C9iMCrujKLO5KDGy9ugtz6C_bU88xsTOl9dHw_9uCnW25HrO1HJUkYMh3VRVJbxyu0SM7e0oKrmgFdOu-rvwVn74b5lA66tELwiQAlOxo8eyCNId8/s200/masjidilharam.jpg" width="200" /></a></div></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-80139798917724332312011-07-07T11:04:00.002-07:002012-03-08T22:22:42.167-08:00Syari'at ibadah haji<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/hikmah-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a></b> merupakan syari'at yang dahulu. Diriwayatkan bahwa nabi adam a.s pernah berhaji 40 kali dari tanah hindi <india> dengan berjalan kaki. Dan nabi saw pernah berhaji sebelum dan sesudah diangkat menjadi nabi dan sebelum hijrah beliau melakukan <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/hikmah-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> dan tidak diketahui berapa kali hitungannya. Sesungguhnya malaikat jibril pernah berkata pd beliau "sesungguhnya para malaikat pernah bertawaf sebelum berada di baitulloh ini sejak 7.000 tahun lampau."<br />
Bahkan syekh ibnu ishaq berkata : "Tidaklah alloh mengutus nabi sesudah nabi ibrahim a.s kecuali berhaji."<br />
Ibadah haji itu difardukan pada tahun keenam, menurut kaol yg lebih benar.<br />
<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
</india><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=DFI1000001" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
<br />
Artikel berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/rukun-haji.html">Rukun haji</a> <br />
<br />
<india>koleksiku :</india><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS7XRvpgq78VDEwHdh89vGokUJsdXenGyHLc4Q2zSvXDMgdikP6X5IEgg4kNnkBqfQV2-bpl1VyHiOkN_3PecUrgL5ctT17Qy3o6-s0D0r-Py_FgotR3Y-zjcn5W1-zIPHW6tiDa6GM1iw/s1600/ahli_waris.html.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS7XRvpgq78VDEwHdh89vGokUJsdXenGyHLc4Q2zSvXDMgdikP6X5IEgg4kNnkBqfQV2-bpl1VyHiOkN_3PecUrgL5ctT17Qy3o6-s0D0r-Py_FgotR3Y-zjcn5W1-zIPHW6tiDa6GM1iw/s200/ahli_waris.html.jpeg" width="200" /></a></div><india><br />
</india></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-15273717631541457932011-07-07T11:01:00.002-07:002012-03-08T22:18:41.095-08:00Rukun haji<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/rukun-haji.html" title="Rukun Haji">Rukun Haji</a> ada 6 :<br />
Pertama ialah <b>ihram haji</b> dengan niat memulai <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a>.<br />
Karena ada hadits "sesungguhnya <syahnya> segala amal tergantung niatnya, dan tidak wajib mengucapkan lapad niatnya."<br />
Dan sebagai mafhuman tidak wajib membaca talbiyah.</syahnya><br />
<syahnya><br />
Kedua ialah <b>wukuf di arafah</b>, yakni berada disebagian dari tanah arafah walaupun sebentar meski sambil tidur atau lewat, sebagaimana hadits riwayat turmudzi : "Menunaikan haji itu ialah di Arafah."<br />
<br />
Ketiga ialah<b> thawaf ifadhah</b> <walaupun leluasa="" waktunya=""> tidak mesti pada hari raya i'dul adha, hanya makruh kalau dilakukan pada keesokan harinya, juga sebelum thawaf ifadah, masih dalam melaksanakan ibadah haji.<br />
<br />
Keempat ialah<b> sa'i antara shafa dan marwah tujuh kali</b> dengan yakin sesudah thawaf qudum selama belum wakaf di arafah atau sesudah thawaf ifadah.<br />
<br />
Kelima ialah <b>memotong rambut kepala</b> dengan dicukur atau digunting, sebab disinilah letak tahallul baginya. Paling sedikit mencukur 3 rambut.<br />
<br />
Keenam ialah <b>tertib antara semua rukun haji</b> dari rukun yang satu ke rukun yang lainnya.<br />
Apabila <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/rukun-haji.html" title="Rukun Haji">Rukun Haji</a> tersebut ketinggalan tidak bisa di ganti dengan dam.<br />
<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
</walaupun></syahnya><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=DFI1000001" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
<br />
Artikel yang berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/syarat-thawaf.html">Syarat thawaf</a><br />
<br />
koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7IIBLJecFsjZxqnGI70dEQDIBd7TCE3PfZ5PfkattmRTLfoIC4HDm0zLYhNddIjDm8W8bKbGxtnACTY4Yjnem6wYlMfAl8oFPVpoB-UNKtPRtDbsGx-XN1d8P7Lhg13gSfwj2v2-3U9JK/s1600/haji.html.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7IIBLJecFsjZxqnGI70dEQDIBd7TCE3PfZ5PfkattmRTLfoIC4HDm0zLYhNddIjDm8W8bKbGxtnACTY4Yjnem6wYlMfAl8oFPVpoB-UNKtPRtDbsGx-XN1d8P7Lhg13gSfwj2v2-3U9JK/s200/haji.html.jpeg" width="200" /></a></div><syahnya><walaupun leluasa="" waktunya=""><br />
</walaupun></syahnya></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-45231554744320987622011-07-07T10:57:00.003-07:002012-03-08T22:25:29.669-08:00Syarat thawaf<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Adapun <b><a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/syarat-thawaf.html" title="Syarat Thawaf">Syarat Thawaf</a></b> ada 6, yaitu :<br />
Pertama, <b>suci dari hadast</b> dan kotoran <najis> pada badan, pakaian, dan tempat.<br />
<br />
Kedua, <b>menutup aurat</b> bagi yang mampu menutupnya. Bila terbuka aurat harus menutupnya lalu tidak usah memulai dari awal lagi meskipun dengan disengaja dan lama waktu pemisahnya.<br />
<br />
Ketiga, <b>berniat tawaf</b>. kalau dikerjakan terpisah, yakni jika tidak tercakup oleh ibadah lain. Kalau tercakup <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> maka niatnya itu sunat hukumnya.<br />
<br />
Keempat, <b>mulai dari thawaf dari hajar aswad</b>. Yaitu bertepatan dengan hajar aswad ketika lewat, yakni anggota badan kirinya harus bertepatan dengan hajar aswad.<br />
<br />
Kelima, <b>menjadikan baitullah disebelah kirinya</b> ketika lewat ke arah depannya <sebagaimana berjalan="" ketika=""> kalau tidak demikian tidak syah thawafnya.<br />
<br />
Keenam, <b>melakukan thawaf 7</b> kali dengan yakin, Walaupun pada waktu makruh.<br />
<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
</sebagaimana></najis><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=DFI1000001" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
<br />
Artikel berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/sunat-thawaf.html">sunat thawaf</a><br />
<br />
koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoIxbC24GxZ1gWXiZc_zu1JMqgiglS1ftHzzPSODNg0-h210UrPwwB41DuZaD2Ey-wJox5yM07kHe9z-cO_l5ofB2LJKunyqtuC233Vh1XftxKUZVqrQlsc7QaQbWXEO2rAR6R6RXdbWw/s1600/haji.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoIxbC24GxZ1gWXiZc_zu1JMqgiglS1ftHzzPSODNg0-h210UrPwwB41DuZaD2Ey-wJox5yM07kHe9z-cO_l5ofB2LJKunyqtuC233Vh1XftxKUZVqrQlsc7QaQbWXEO2rAR6R6RXdbWw/s200/haji.jpg" width="200" /></a></div><najis><sebagaimana berjalan="" ketika=""><br />
</sebagaimana></najis></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-5276885008799540962011-07-07T10:51:00.002-07:002012-03-08T22:28:44.947-08:00Sunat thawaf<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Diantara <b><a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/sunat-thawaf.html" title="Sunat Thawaf">Sunat Thawaf</a></b> ialah :<br />
- <b>mengusap hajar aswad</b> ketika thawaf dan mengusapnya pada setiap putaran<br />
<br />
- <b>mencium hajar aswad</b> dan meletakan muka padanya<br />
<br />
-<b>mengusap rukun yamani</b>, lalu mencium tangan sesudah istilam <br />
<br />
-<b>mengerjakan shalat sunat 2 raka'at sesudah thawaf</b> dibelakang maqam ibrahim, kalau tidak memungkinkan maka pada hijir ismail.<br />
<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=DFI1000001" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
<br />
Artikel berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/wajib-haji.html">wajib haji</a><br />
<br />
koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwu1alYe2ZKNDzMD-OkakYOmm74zB9a5QVyJLeSRYmU5AnU-K5YGguiaEnA1DNcgeF4UPl2xEMhNniFB47voo1gXSTkx7SmmGQFYv5hiOLCv_sL3X6SIG_w7XFNJf-hG_35m6-Ui3cOog/s1600/haji.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="194" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwu1alYe2ZKNDzMD-OkakYOmm74zB9a5QVyJLeSRYmU5AnU-K5YGguiaEnA1DNcgeF4UPl2xEMhNniFB47voo1gXSTkx7SmmGQFYv5hiOLCv_sL3X6SIG_w7XFNJf-hG_35m6-Ui3cOog/s200/haji.jpg" width="200" /></a></div></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-37857579766768628962011-07-07T10:40:00.002-07:002012-03-08T22:33:04.149-08:00Wajib haji<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/wajib-haji.html" title="Wajib Haji">Wajib Haji</a></b> ada 5. Wajib disini maksudnya ialah amalan haji, bila ditinggalkan wajib membayar fidyah tapi jika ketinggalan <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/rukun-haji.html" title="rukun">rukun</a> maka tidak syah hajinya.<br />
<br />
Pertama,<b> ihram dari miqat </b><batas baik="" haji="" ibadah="" makany="" maupun="" melaksanakan="" miqat="" permulaan="" zamany=""><b><br />
</b> <br />
kedua, <b>mabit </b><bermalam><b> di muzdalipah</b>, walaupun sebentar Waktunya mulai tengah malam yg ke 2 dari malam hari raya adha.<br />
Batasan sebentar menurut ilmu falak yaitu 60 menit.<br />
<br />
Ketiga, <b>mabit di mina</b> pada sebagian besar dari malam2 tasyriq. Menurut al-Qur'an surah al-baqarah ayat 203 "Barang siapa yg cepat2 pulang ke mekah dalam 2 hari, maka tiada berdosa baginya".<br />
<br />
Keempat, <b>thawaf wada'</b> kecuali wanita yg haidh atau nipas, yg terluka dan menghawatirkan mengotori masjid, demikian juga kpd orang yg merasa takut keamanan diri atau hartany, maka thawaf wada tidak diwajibkan pada mereka dan juga tidak diwajibkan membayar dam.<br />
<br />
Kelima, <b>melempar jumrah aqabah</b> selama 7 hari, sesudah tengah malam pada hari adha, dan melempar jumrah yg tiga sesudah tergelincir majahari dalam hari2 tasyriq, masing2 7 kali serta tertib antara jumrah2 itu <jumrah aqabah="" dan="" ula,="" wustha,="">.<br />
Dan perlu diketahui, bahwa waktu melempar itu afdhalnya sesudah tergelincir matahari, boleh sore atau malam hari sgampi tengah malam dan boleh sebelum tergelincir matahari.<br />
<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
</jumrah></bermalam></batas><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=DFI1000001" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
<br />
Artikel berhubungan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/sunat-haji.html">Sunat haji</a><br />
<br />
koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpbtUyceRy5ioXx3QfytQszTLG_cAZdi2_KOUoB4ilCv3yk74p6_YfxznImZZyfNZ9TKnJLo91TK0KFCG_mSYKqsmh98xFE7VLonYgBpKjDhNZXswRmhrlmpej9Z79YYE4fR9aRzbWnCXP/s400/TheHajj.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpbtUyceRy5ioXx3QfytQszTLG_cAZdi2_KOUoB4ilCv3yk74p6_YfxznImZZyfNZ9TKnJLo91TK0KFCG_mSYKqsmh98xFE7VLonYgBpKjDhNZXswRmhrlmpej9Z79YYE4fR9aRzbWnCXP/s200/TheHajj.JPG" width="200" /></a></div></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-15510834489761114602011-07-07T10:26:00.003-07:002012-03-11T23:40:33.550-07:00Sunat haji<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Diantara <b><a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/sunat-haji.html" title="Sunat Haji">Sunat Haji</a></b> adalah :<br />
- <b>Mandi</b>, atau tayamum untuk ihram dan masuk ke kota mekah, walaupun tidak ihrom di dzi thuwa dan juga mandi untuk wuquf di arafah, pada sore harinya untk wukuf di muzdalifah, dan untuk melempar jumrah pada hari tasyriq.<br />
<br />
- <b>Memakai wangi-wangian</b> pada badan dan pakaian walaupun dengan wangi-wangian yg berwujud, sebelum ihram dan sesudah mandi dan tidak apa2 jika wanginya tetap ada sampai sesudah ihram, dan juga tidak apa2 wangi-wangian yg berpindah beserta keringat.<br />
<br />
- Membaca <b>talbiyah</b>, shalawat kpd nabi saw, dan meminta perlindungan dari neraka tapi jika sudah membaca talbiyah 3 kali.<br />
Dan tetap membaca talbiyah sampai melempar jumrah aqabah tapi tidak disunatkan pd waktu thawaf qudum dan sa'i karena ada warid zikir-zikir yg khusus pd keduanya.<br />
<br />
- <b>Thawaf Qudum</b>, sebab menghormati baitullah tapi disunatkannya bagi yang ihram haji dan haji qiran tidak bagi haji tamattu yang masuk ke kota mekah sebelum wukuf.<br />
<br />
- <b>Bermalam di mina</b> pada malam arafah dan wukuf di Masy'aril Haram yang berada di gunung di ujung muzdalifah.<br />
<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa haji adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: Haji merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=haji" target="_blank" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
Artikel berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/sunat-muakkad-haji.html">Sunat muakkad haji</a><br />
<br />
Koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg29TbNyHbztP_5yS1I06OIrCxvbE1C9iMCrujKLO5KDGy9ugtz6C_bU88xsTOl9dHw_9uCnW25HrO1HJUkYMh3VRVJbxyu0SM7e0oKrmgFdOu-rvwVn74b5lA66tELwiQAlOxo8eyCNId8/s1600/masjidilharam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg29TbNyHbztP_5yS1I06OIrCxvbE1C9iMCrujKLO5KDGy9ugtz6C_bU88xsTOl9dHw_9uCnW25HrO1HJUkYMh3VRVJbxyu0SM7e0oKrmgFdOu-rvwVn74b5lA66tELwiQAlOxo8eyCNId8/s200/masjidilharam.jpg" width="200" /></a></div></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-12296324760475015382011-07-07T00:14:00.002-07:002012-03-08T22:35:48.434-08:00Sunat muakkad haji<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/sunat-muakkad-haji.html" title="Sunat Muakkad Haji">Sunat Muakkad Haji</a> ialah berziarah ke makam nabi saw, walaupun bagi selain yang berhaji dan yang berumrah, karena beberapa hadits nabi saw menyebutkan fadhilahnya, diantaranya :<br />
" Barang siapa yang berziarah kepadaku sesudah matiku, sama dengan berziarah ketika hidupku."<br />
" Barang siapa yang membaca shalawat kepadaku dekat makamku, maka alloh menyuruh malaikat menyampaikan shalawat itu kepadaku dan alloh akan mencukupi keperluannya dunia dan akhirat, dan aku akan menyafaati dia dan menyaksikannya pada hari kiamat."< Riwayat Bukhari>.<br />
<br />
Dan juga disunatkan minum air sumur zamzam, walaupun bagi selain yang berhaji atau <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/arti-umrah.html" title="Umrah">Umrah</a>. Bahkan ada hadits yang menyatak bahwa air zamzam itu yang paling utama, sehingga melebihi air danau kautsar di akhirat.<br />
Sumbernya adalah hadits nabi saw "Air zamzam itu untuk maksud apa saja bagi orang yang meminumnya. Dapat dijadikan obat, mencerdaskan otak, kuat hafalan, dsb.<br />
<br />
Tapi dalam runtuyan keutamaan air yg paling utama ialah air yg keluar dari jari nabi saw. Ketika dalam peperangan, pada waktu para sahabat kekurangan air, lalu air zamzam, air danau kautsar, air sungai nil, lalu air lainnya.<br />
<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=DFI1000001" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
<br />
Artikel berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/arti-umrah.html">Umrah</a><br />
<br />
<br />
Koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlnHrNoU6r15nzhwYH_dIjS_4F4R6pK7AjBGHEuKFHAu3FUdImeuoOW2pPu8nY48tG6RQYXGSfOAjYgxjn9RP4zvf64tb3S2NIDYnm53Tc_Ydwrx6uP6kkgRAZyqvAFIvgTRt7oZkcRbQ/s1600/haji2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="135" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlnHrNoU6r15nzhwYH_dIjS_4F4R6pK7AjBGHEuKFHAu3FUdImeuoOW2pPu8nY48tG6RQYXGSfOAjYgxjn9RP4zvf64tb3S2NIDYnm53Tc_Ydwrx6uP6kkgRAZyqvAFIvgTRt7oZkcRbQ/s200/haji2.jpg" width="200" /></a></div></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-43692501345896337172011-07-07T00:08:00.003-07:002012-03-08T22:37:28.743-08:00Arti umrah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/arti-umrah.html" title="Arti Umrah">Arti Umrah</a> menurut bahasa ialah berziarah ke tempat yang ramai.<br />
Sedangkan menurut istilah syara ialah bermaksud pergi ke ka'bah untuk beribadah.<br />
<a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> dan umrah itu wajib, tidak cukup dengan berhaji saja, meskipun dalam melaksanakannya mencakup umrah.<br />
<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=DFI1000001" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
<br />
Artikel berkaitan :<br />
- Syarat umrah<br />
<br />
Koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://julfan.files.wordpress.com/2007/12/hajj.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="129" src="http://julfan.files.wordpress.com/2007/12/hajj.gif" width="200" /></a></div></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-64345394086624910862011-07-07T00:04:00.002-07:002012-03-08T22:42:08.898-08:00Syarat ibadah haji dan umrah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/syarat-ibadah-haji-dan-umrah.html" title="Syarat Ibadah Haji">Syarat Ibadah Haji</a> dan umrah, ialah :<br />
Muslim yg dewasa, yakni baligh dan berakal, dan yang merdeka karena tidak wajib haji kepada anak2, orang gila dan hamba sahaya.<br />
Adapun ibadah haji yang belum dewasa dan hamba sahaya adalah sunat, bukan fardu. <jadi anak="" atau="" baligh="" berkewajiban="" bila="" dan="" haji="" hamba="" ibadah="" itu="" lagi="" mampu,="" merdeka="" sudah="" tetap="">.<br />
Mampu mengerjakan ibadah haji, mempunyai bekal untuk pergi dan pulangnya, ada upah untuk yang menjaga keamanan. <br />
<br />
Syarat lain bagi wajibnya haji ialah aman diperjalanan bagi diri dan hartanya, meskipun ia penyamun dan walaupun sedikit harta yg diambilnya.<br />
Dan sebagi tambahan bagi wanita selain syarat tadi yang diatas ia harus berangkat bersama mahram atau suaminya, atau bersama wanita yg dapat dipercaya walaupun amat <hamba sahaya="">, yang demikian itu karena seorang wanita haram bepergian sendiri, sekalipun dekat.</hamba></jadi><br />
<br />
<span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><div align="justify">Sudah kita ketahui bersama bahwa <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:</div><div align="justify"><br />
</div><b>Pertama: <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/07/definisi-ibadah-haji.html" title="Ibadah Haji">Ibadah Haji</a> merupakan amalan yang paling afdhol.</b><br />
Dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata,<br />
<div align="left">سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify"><i>“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</i> (HR. Bukhari no. 1519)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga</b><br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.</i>” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi <i>rahimahullah </i>menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Ketiga: Haji </b><b>termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)</b><br />
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—<i>radhiyallahu ‘anha</i>, ia berkata,<br />
<div align="center" dir="rtl">يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »</div><div align="justify">“<i>Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.” (HR. Bukhari no. 1520)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa</b><br />
<div align="justify">Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</div><div align="center" dir="rtl">مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ</div><div align="justify"><i>“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya</i>.” (HR. Bukhari no. 1521).</div><b>Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa. </b><br />
Dari Abdullah bin Mas’ud, <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ</div><div align="justify">“<i>Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga</i>.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini <b><i>hasan shahih</i></b>)</div><div align="justify"><br />
</div><b>Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah</b><br />
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br />
<div align="center" dir="rtl">الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ</div><div align="justify">“<i>Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri</i>” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <i>hasan</i>).</div><div align="justify">Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.</div>Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.<br />
</span></span></span><br />
<blockquote class="tr_bq"><span class="w04_c style78"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Dikarenakan hal tertsebut Pihak Kami mengadakan <a href="http://dana-haji.com/?m=&id=DFI1000001" title="Dana Haji">Dana Haji</a> Murah Mulai Rp.10 Juta Rupiah </b></span></span></span></blockquote><br />
<br />
<jadi anak="" atau="" baligh="" berkewajiban="" bila="" dan="" haji="" hamba="" ibadah="" itu="" lagi="" mampu,="" merdeka="" sudah="" tetap=""><hamba sahaya="">Koleksiku : </hamba></jadi><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7IIBLJecFsjZxqnGI70dEQDIBd7TCE3PfZ5PfkattmRTLfoIC4HDm0zLYhNddIjDm8W8bKbGxtnACTY4Yjnem6wYlMfAl8oFPVpoB-UNKtPRtDbsGx-XN1d8P7Lhg13gSfwj2v2-3U9JK/s1600/haji.html.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7IIBLJecFsjZxqnGI70dEQDIBd7TCE3PfZ5PfkattmRTLfoIC4HDm0zLYhNddIjDm8W8bKbGxtnACTY4Yjnem6wYlMfAl8oFPVpoB-UNKtPRtDbsGx-XN1d8P7Lhg13gSfwj2v2-3U9JK/s200/haji.html.jpeg" width="200" /></a></div><jadi anak="" atau="" baligh="" berkewajiban="" bila="" dan="" haji="" hamba="" ibadah="" itu="" lagi="" mampu,="" merdeka="" sudah="" tetap=""><hamba sahaya=""><br />
</hamba></jadi><br />
<jadi anak="" atau="" baligh="" berkewajiban="" bila="" dan="" haji="" hamba="" ibadah="" itu="" lagi="" mampu,="" merdeka="" sudah="" tetap=""><hamba sahaya=""><br />
</hamba></jadi><br />
<jadi anak="" atau="" baligh="" berkewajiban="" bila="" dan="" haji="" hamba="" ibadah="" itu="" lagi="" mampu,="" merdeka="" sudah="" tetap=""><hamba sahaya=""><br />
</hamba></jadi><br />
<jadi anak="" atau="" baligh="" berkewajiban="" bila="" dan="" haji="" hamba="" ibadah="" itu="" lagi="" mampu,="" merdeka="" sudah="" tetap=""><hamba sahaya=""><br />
</hamba></jadi><br />
<jadi anak="" atau="" baligh="" berkewajiban="" bila="" dan="" haji="" hamba="" ibadah="" itu="" lagi="" mampu,="" merdeka="" sudah="" tetap=""><hamba sahaya=""><br />
</hamba></jadi></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-64420541739154398102011-06-09T12:38:00.000-07:002011-06-09T12:52:39.117-07:00Definisi wasiat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Dalam definisi wasiat secara lughawi, wasiat berasal dari bahasa arab yang berarti "pesan". Sementara menurut istilah syara' wasiat berarti pesan yang diberikan oleh seseorang yang hendak meninggal dunia tentang sesuatu yang baik, yang harus dilaksanakan atau dijalankan sesudah ia meninggal dunia. <br />
Secara umum pemberian wasiat dikaitkan dengan kondisi seseorang (yang memberi wasiat) dalam keadaan sakit menjelang kematian. <br />
Sementara wasiat meliputi atas sesuatu pekerjaan, jasa, maupun harta peninggalan.<br />
Dengan demikian, lingkup wasiat dalam pembahasan fiqih meliputi pesan atas sesuatu harta dari seseorang menjelang kematian.<br />
<br />
Artikel berhubungan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/06/hukum-wasiat.html">Hukum wasiat</a><br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/06/rukun-wasiat.html">Rukun wasiat</a><br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/06/syarat-wasiat.html">Syarat wasiat</a><br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/06/wasiat-adamul-mawaris.html">Wasiat adamul mawaris</a><br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/06/ketentuan-wasiat.html">Ketentuan wasiat</a><br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/06/hikmah-wasiat.html">Hikmah wasiat</a><br />
<br />
Dan temukam pasangan idealmu di :<br />
<a href="http://www.ayonikah.com/?mitra=aphamudin">Kontak Jodoh Online</a><br />
Koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVMJthh4eMSQNOaqVAHbBd4NUqZOvnzYeb3UjCQNwlBlNAzQ8paH5fp5ITPsr4EmtlTqqYxn_QC5rLFw4_ZCTWt5dymL0CEmPwNHq-CeX5mY1m7raH9Or_sgVgtilKsxwEHF3G4Nupq8e/s1600/fiqih.html.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="52" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVMJthh4eMSQNOaqVAHbBd4NUqZOvnzYeb3UjCQNwlBlNAzQ8paH5fp5ITPsr4EmtlTqqYxn_QC5rLFw4_ZCTWt5dymL0CEmPwNHq-CeX5mY1m7raH9Or_sgVgtilKsxwEHF3G4Nupq8e/s200/fiqih.html.gif" width="200" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
</div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-14874202072857022892011-06-09T12:30:00.000-07:002011-06-09T12:53:48.439-07:00Wasiat 'adamul mawaris<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Dalam hal wasiat 'adamul mawaris ( wasiat bagi orang yang tidak mempunyai ahli waris para ulama berbeda pendapat, yang secara umum dapat dibedakan menjadi dua : <br />
a. Sebagian berpendapat bahwa orang yang tidak mempunyai ahli waris tidak boleh berwasiat lebih 1/3 harta miliknya. Alasan mereka didasarkan kepada hadits-hadits nabi saw yang sahih yang mengatakan bahwa 1/3 itupun sudah banyak, dan nabi saw, tidak memberikan pengecualian kepada orang yang tidak mempunyai ahli waris.<br />
<br />
b. Sebagian ulama lain berpendapat, bahwa orang yang tidak mempunyai ahli waris boleh mewasiatkan lebih dari 1/3 hartanya. Mereka beralasan bahwa hadits-hadits nabi saw yang membatasi 1/3 adalah karena ada ahli waris yang sebaiknya ditinggalkan dalam keadaan cukup daripada dalam keadaan miskin. Maka apabila ahli waris tidak ada pembatasan 1/3 itu tidak berlaku. Pendapat diatas dikemukakan oleh Ibnu Mas'ud, Ibnu Ubadah. Masruq dan diikuti oleh ulama-ulama Hanafiyah.<br />
<br />
Artikel berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/06/hikmah-wasiat.html">Hikmah wasiat</a><br />
<br />
Dan temukan pasangan idealmu :<br />
<a href="http://www.ayonikah.com/?mitra=aphamudin">Kontak Jodoh Online</a><br />
Koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVMJthh4eMSQNOaqVAHbBd4NUqZOvnzYeb3UjCQNwlBlNAzQ8paH5fp5ITPsr4EmtlTqqYxn_QC5rLFw4_ZCTWt5dymL0CEmPwNHq-CeX5mY1m7raH9Or_sgVgtilKsxwEHF3G4Nupq8e/s1600/fiqih.html.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="52" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVMJthh4eMSQNOaqVAHbBd4NUqZOvnzYeb3UjCQNwlBlNAzQ8paH5fp5ITPsr4EmtlTqqYxn_QC5rLFw4_ZCTWt5dymL0CEmPwNHq-CeX5mY1m7raH9Or_sgVgtilKsxwEHF3G4Nupq8e/s200/fiqih.html.gif" width="200" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-39019263394778379452011-06-09T12:27:00.000-07:002011-06-09T12:54:59.465-07:00Ketentuan wasiat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Dalam menjalani ketentuan wasiat seseorang pada hartanya hanya dapat dipenuhi maksimal 1/3 total harta yang dimilikinya secara sempurna, setelah dikurangi berbagai kewajiban-kewajibannya, seperti penunaian hutang, pajak, dan juga zakatnya.<br />
Rasululloh bersabda " Wasiat itu sepertiga, sedangkan sepertiga itu sudah banyak.<br />
Dan ketika Sa'ad bin Abi Waqash sakit, ia bertanya kepada Nabi saw, Apakah aku boleh berwasiat 2/3 atau 1/2 dari harta yang dimiliki ? Rasaululloh menjawab dalam haditsnya yang diriwayatkan Bukhari Muslim<br />
"Tidak, saya bertanya lagi (bagaimana kalau) 1/3 ? Nabi menjawab "ya" 1/3, 1/3 itupun banyak. Sesungguhnya engkau tinggalkan ahli waris dalam keadaan cukup itu lebih baik daripada engkau meninggalkan dalam keadaan papa dan harus meminta-minta kepada orang lain".<br />
Dalam pembatasan pada angka 1/3 dimaksudkan untuk melindungi ahli waris dari hak-hak kewarisannya sekaligus mencegah terjadinya konflik akibat distribusi harta yang tidak merata.<br />
<br />
<br />
Pilihlah pasangan idealmu di :<br />
<a href="http://www.ayonikah.com/?mitra=aphamudin">Kontak Jodoh Online</a><br />
<br />
Artikel berhubungan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/06/wasiat-adamul-mawaris.html">Wasiat yg tak punya ahli waris</a><br />
<br />
<br />
Koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVMJthh4eMSQNOaqVAHbBd4NUqZOvnzYeb3UjCQNwlBlNAzQ8paH5fp5ITPsr4EmtlTqqYxn_QC5rLFw4_ZCTWt5dymL0CEmPwNHq-CeX5mY1m7raH9Or_sgVgtilKsxwEHF3G4Nupq8e/s1600/fiqih.html.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="52" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVMJthh4eMSQNOaqVAHbBd4NUqZOvnzYeb3UjCQNwlBlNAzQ8paH5fp5ITPsr4EmtlTqqYxn_QC5rLFw4_ZCTWt5dymL0CEmPwNHq-CeX5mY1m7raH9Or_sgVgtilKsxwEHF3G4Nupq8e/s200/fiqih.html.gif" width="200" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
</div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-22770552738460047132011-06-09T12:22:00.000-07:002011-06-09T12:56:19.317-07:00Syarat wasiat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Pelaksanaan wasiat dianggap syah bila memenuhi syarat wasiat berikut :<br />
<br />
1. Bagi orang yang mewasiatkan harus baligh, berakal sehat dan atas kehendak sendiri<br />
<br />
2. Bagi orang yang menerima wasiat secara hukum jelas ada, orang diberi wasiat menerima (tidak menolak), dan bukan merupakan ahli waris yang berhak menerima warisan dari orang yang berwasiat kecuali memperoleh persetujuan yang lain.<br />
<br />
3. Bagi harta atau sesuatu yang diwasiatkan <br />
a. tidak lebih dari sepertiga dari seluruh harta yang ditinggalkan<br />
b. dapat berpindah milik dari seseorang kepada orang lain<br />
c. jelas keberadaannya ketika wasiat diucapkan<br />
d. dapat memberi manfaat secara hakiki<br />
e. tidak bertentangan dengan hukum syara, misalnya wasiat agar membuat bangunan megah diatas kuburannya<br />
<br />
4. Sighat wasiat harus dapat dimengerti atau dipahami, baik dengan lisan maupun tulisan. Selain itu penerimaan wasiat diucapkan setelah orang yang berwasiat meninggal dunia.<br />
<br />
Temukan jodohmu di : <br />
<a href="http://www.ayonikah.com/?mitra=aphamudin">Kontak Jodoh Online</a><br />
<br />
Artikel berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/06/ketentuan-wasiat.html">Ketentuan pelaksanaan wasiat</a><br />
<br />
Koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVMJthh4eMSQNOaqVAHbBd4NUqZOvnzYeb3UjCQNwlBlNAzQ8paH5fp5ITPsr4EmtlTqqYxn_QC5rLFw4_ZCTWt5dymL0CEmPwNHq-CeX5mY1m7raH9Or_sgVgtilKsxwEHF3G4Nupq8e/s1600/fiqih.html.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="52" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVMJthh4eMSQNOaqVAHbBd4NUqZOvnzYeb3UjCQNwlBlNAzQ8paH5fp5ITPsr4EmtlTqqYxn_QC5rLFw4_ZCTWt5dymL0CEmPwNHq-CeX5mY1m7raH9Or_sgVgtilKsxwEHF3G4Nupq8e/s200/fiqih.html.gif" width="200" /></a></div><br />
<br />
</div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-10019262092942917312011-06-09T12:18:00.000-07:002011-06-09T12:57:35.349-07:00Rukun wasiat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Pelaksanaan wasiat dianggap benar secara ilmu fiqih jika memenuhi rukun wasiat, yaitu :<br />
<br />
- al-mushi (orang yang mewasiatkan)<br />
- al-musha lahu (orang yang menerima wasiat)<br />
- al-musha bihi (sesuatu yang diwasiatkan)<br />
- shighat (ijab dan qabul). <br />
<a href="http://www.ayonikah.com/?mitra=aphamudin">Kontak Jodoh Online</a><br />
<br />
Artikel berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/06/syarat-wasiat.html">Syarat wasiat</a><br />
<br />
Koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVMJthh4eMSQNOaqVAHbBd4NUqZOvnzYeb3UjCQNwlBlNAzQ8paH5fp5ITPsr4EmtlTqqYxn_QC5rLFw4_ZCTWt5dymL0CEmPwNHq-CeX5mY1m7raH9Or_sgVgtilKsxwEHF3G4Nupq8e/s1600/fiqih.html.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="52" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVMJthh4eMSQNOaqVAHbBd4NUqZOvnzYeb3UjCQNwlBlNAzQ8paH5fp5ITPsr4EmtlTqqYxn_QC5rLFw4_ZCTWt5dymL0CEmPwNHq-CeX5mY1m7raH9Or_sgVgtilKsxwEHF3G4Nupq8e/s200/fiqih.html.gif" width="200" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
</div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-48181420214602338362011-06-09T12:16:00.000-07:002011-06-09T12:58:48.200-07:00Hukum wasiat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Adapun hukum wasiat bagi orang yang menerimanya adalah wajib. Dan dalam fiqih islam, wasiat boleh dilakukan oleh seseorang selama wasiat tersebut tidak bertentangan dengan aturan syari'at.<br />
Landasan hukum pelaksanaan wasiat antara lain firman Alloh swt dalam surah al-bakarah : 180.<br />
<a href="http://www.ayonikah.com/?mitra=aphamudin">Kontak Jodoh Online</a><br />
Dalam implementasinya dilapangan, hukum melaksanakan isi wasiat bisa berubah dengan situasi dan kondisi, baik yang terkait dengan substansi yang dikandung dalam wasiat tersebut maupun keadaan yang melingkupinya.<br />
<br />
Artikel berkaitan :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/06/rukun-wasiat.html">Rukun wasiat</a><br />
<br />
Koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVMJthh4eMSQNOaqVAHbBd4NUqZOvnzYeb3UjCQNwlBlNAzQ8paH5fp5ITPsr4EmtlTqqYxn_QC5rLFw4_ZCTWt5dymL0CEmPwNHq-CeX5mY1m7raH9Or_sgVgtilKsxwEHF3G4Nupq8e/s1600/fiqih.html.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="52" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVMJthh4eMSQNOaqVAHbBd4NUqZOvnzYeb3UjCQNwlBlNAzQ8paH5fp5ITPsr4EmtlTqqYxn_QC5rLFw4_ZCTWt5dymL0CEmPwNHq-CeX5mY1m7raH9Or_sgVgtilKsxwEHF3G4Nupq8e/s200/fiqih.html.gif" width="200" /></a></div><br />
<br />
</div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1329353456573826554.post-39830251824083364842011-06-09T12:12:00.000-07:002011-06-09T13:00:16.682-07:00Hikmah wasiat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Dalam implementasinya, dalam hikmah wasiat diantaranya :<br />
1. Pembolehan pemberian wasiat atas harta menegaskan akan hak pemilik harta yang masih utuh<br />
2. Melakukan amal kebajikan dan amal jariyah<br />
3. Jalan keluar untuk mendistribusikan harta kepada kaum kerabat<br />
4. Pembatasan wasiat sampai 1/3 untuk memberikan perlindungan kepada ahli waris.<br />
<a href="http://www.ayonikah.com/?mitra=aphamudin">Kontak Jodoh Online</a><br />
<br />
Artikel sebelumnya :<br />
- <a href="http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/06/masalah-pembagian-warisan.html">Masalah pembagian warisan</a><br />
Koleksiku :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHNyCPYL0H0s2EGVOHDWkRPW_aQO_29o1Ie8D96oSkOdM6M7DWm8CakGGm3Bg5rv6haBuUbDDytNs6Ywkyy_jyktl7GpFCwtI687TIl1H2-j1WPmrT9eIuQftrmz1ZtIaUhHF80U85QJSd/s1600/fiqih.html.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHNyCPYL0H0s2EGVOHDWkRPW_aQO_29o1Ie8D96oSkOdM6M7DWm8CakGGm3Bg5rv6haBuUbDDytNs6Ywkyy_jyktl7GpFCwtI687TIl1H2-j1WPmrT9eIuQftrmz1ZtIaUhHF80U85QJSd/s1600/fiqih.html.gif" width="200" /></a></div></div>yandi aphamudinhttp://www.blogger.com/profile/02938310584923378923noreply@blogger.com0